5 Tantangan Terbesar UKM Indonesia

Menurut data Bank Dunia, UKM membentuk sekitar 98% dari semua bisnis di Indonesia dan menyumbang sekitar 60% dari PDB negara. Namun, sebagian besar bisnis ini kecil, dengan kurang dari 20 karyawan.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

1. Akses keuangan yang terbatas: Banyak UKM di Indonesia berjuang untuk mendapatkan pembiayaan yang mereka butuhkan untuk memulai, mengembangkan, atau memperluas bisnis mereka. Menurut data Bank Dunia, hanya sekitar 15% UKM di Indonesia yang memiliki akses terhadap kredit formal.

2. Akses pasar yang terbatas: Banyak UKM di Indonesia juga menghadapi tantangan dalam mengakses pasar, baik domestik maupun internasional. Hal ini dapat mempersulit mereka untuk tumbuh dan memperluas bisnis mereka.

3. Akses teknologi yang terbatas: Banyak UKM di Indonesia tidak memiliki akses ke teknologi dan peralatan modern, yang dapat membatasi produktivitas dan daya saing mereka.

4. Terbatasnya akses ke tenaga kerja terampil: Tantangan umum lainnya bagi UKM di Indonesia adalah menemukan dan mempertahankan tenaga kerja terampil. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya bakat yang tersedia atau kurangnya upah dan tunjangan yang kompetitif.

5. Hambatan regulasi: UKM di Indonesia mungkin juga menghadapi hambatan regulasi, seperti peraturan dan regulasi yang rumit atau memberatkan, yang dapat mempersulit untuk memulai dan menjalankan bisnis.

Jangkau Akses Pasar UKM

UKM dapat menggunakan beberapa tools/aplikasi yang dapat membantu untuk mengakses pasar dan menjangkau pelanggan secara online salah satunya dengan memanfaatkan Bukukede. UKM dapat menggunakan Bukukede untuk menjangkau pelanggan secara online dengan membangun website katalog produk dan memanfaatkan social media. Bukukede juga mendukung UKM untuk bisa meningkatkan produktivitas dalam hal penanganan order, penerimaan pembayaran dan juga daya saing di pasar.

Jadi, tunggu apalagi ! Yuk, daftar dan digitalisasi bisnismu dimulai dari sini.